Usus Besar (Kolon)
usus-besar
Merupakan usus yang memiliki diameter lebih
besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf
U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon
Transversum, dan Kolon desenden. Fungsi kolon adalah :
a. Menyerap air selama proses pencernaan.
b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.
c. Membentuk massa feses
d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh ddefekasi.
a. Menyerap air selama proses pencernaan.
b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.
c. Membentuk massa feses
d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh ddefekasi.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dalam usus besar (Kolon), air
direabsorbsi serta sissa makanan dibusukkan menjadi feses selanjutnya
dibuang melalui anus (Proses Defekasi).
Gangguan Sistem Pencernaan
• Apendikitis
|
Þ
|
Radang usus buntu.
|
• Diare
|
Þ
|
Feses yang sangat cair akibat peristaltik
yang terlalu cepat.
|
• Kontipasi (Sembelit)
|
Þ
|
Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air
besar)
|
• Maldigesti
|
Þ
|
Terlalu banyak makan atau makan suatu zat
yang merangsang lambung.
|
• Parotitis
|
Þ
|
Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga
Gondong
|
• Tukak Lambung/Maag
|
Þ
|
“Radang” pada dinding lambung, umumnya
diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
|
• Xerostomia
|
Þ
|
Produksi air liur yang san
|
C. Gangguan Dan Kelainan Sistem Pencernaan
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat
disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan.
Di antara gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung,
peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).
Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus
terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung
banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain
ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding
usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral,
sehingga terjadi dehidrasi.
Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan
sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi
keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi
makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.
Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di
dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan
akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari
kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan
berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut.
Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis
tertentu.
Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan
antara lain sebagai berikut: Peritonitis; merupakan peradangan
pada selaput perut (peritonium). Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan
makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa
nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang
berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus
halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. Gesekan akan
lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang
pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung. Gangguan lain pada
lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks
terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Usus
besar
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas
Letak usus besar (large intestine) dalam
sistem pencernaan manusia
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah
bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah
menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon menanjak
(ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending), kolon
sigmoid, dan rektum. Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon
melintang sering disebut dengan "kolon kanan", sedangkan bagian
sisanya sering disebut dengan "kolon kiri".
Daftar isi
[sembunyikan]
1
Fungsi Usus Besar
2 Anatomi
dan Histologi
3
Pembuluh Darah
4
Peradangan
5
Referensi
6
Pranala luar
[sunting] Fungsi Usus Besar
Fungsi usus besar yaitu
-menyimpan
dan eliminasi sisa makanan,[1]
-
menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit,[1] dengan cara menyerap air [2]
- mendegradasi bakteri. [1]
[sunting] Anatomi dan Histologi
Secara makroskopis usus besar dapat dibagi
menjadi enam bagian, yaitu sekum, kolon asenden, kolon transversus, kolon
desenden, sigmoid, dan rektum. [3] Keenam bagian ini sulit dibedakan secara
histologis.[4] Karakteristik utama pada sekum, kolon, dan rektum yaitu tidak
membentuk vili seperti usus halus, memiliki kelenjar yang panjang dan berbentuk
tubuli sederhana, tidak memiliki sel granuler asidofilik (sel Panneth), dan
memiliki jumlah nodul limfatik yang banyak [4].
Gambaran histologis usus besar secara umum
yaitu mengandung kripta Lieberkuhn yang lebih panjang dan lebih lurus pada
tunika mukosa dibandingkan dengan usus halus. [5] Epitel usus besar berbentuk
silinder dan mengandung jauh lebih banyak sel Goblet dibandingkan usus halus
[5] Lamina propria usus besar terdiri atas jaringan ikat retikuler dan nodulus
limfatikus.[5] Seperti pada usus halus, tunika muskularis mukosa pada usus
besar terdiri atas lapisan sirkular sebelah dalam dan lapisan longitudinal
sebelah luar. [5] Tunika mukosa terdiri atas jaringan ikat longgar, lemak, dan
pleksus Meissner. Di sebelah luar tunika mukosa terdapat tunika muskularis
eksterna dan tunika serosa [5]. Tunika serosa ini terdiri atas mesotelium dan
jaringan ikat subserosa. [5]
[sunting] Pembuluh Darah
Suplai pembuluh darah untuk usus besar berasal
dari arteri mesenterica inferior dan superior. Pembagian suplai darah usus
besar yaitu sebagai berikut:
sekum, kolon asenden, dan kolon transversus proksimal disuplai oleh
cabang dari arteri mesenterica superior, [1]
kolon
transversus distalis, kolon desenden, kolon sigmoid dan rektum bagian atas
disuplai oleh cabang dari arteri mesenterica inferior, [1]
sisa
rektum disuplai oleh arteri rektalis tengah dan inferior yang merupakan cabang
dari arteri iliaca interna dan arteri pudenda interna [1]
[sunting] Peradangan
Peradangan pada usus besar kolitis. Beberapa
indikator terjadinya peradangan pada usus yaitu vili usus menjadi lebih
panjang, dinding usus menebal, dan jumlah jaringan limfatik menjadi lebih
banyak [6] Berdasarkan gambaran histopatologi, pada peradangan akut terjadi
edema di lamina propia disertai infiltrasi leukosit dalam jumlah yang ringan
dan didominasi neutrofil. [6] Selain itu, ruang antar vili dan kripta menjadi
lebih lebar.[6] Pada infeksi kronis, infiltrasi sel radang didominasi limfosit
dan sel plasma, serta penyebaran kripta menjadi lebih lebar karena berisi
leukosit dan sel debris.[6] Dalam beberapa kasus, dapat terjadi inflamasi akut
dan kronis secara bersamaan disertai nekrosa, trombosis, dan mineralisasi. [6]
------------------------------------------
Usus besar
Usus besar terdiri dari:
- Kolon asendens (kanan)
- Kolon transversum
- Kolon desendens (kiri)
- Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).
- Kolon asendens (kanan)
- Kolon transversum
- Kolon desendens (kiri)
- Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).
Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan
kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada
perbatasan kolon asendens dengan usus halus.
Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi
menyerap air dan elektrolit dari tinja.
Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk
cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat.
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus
besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon
desenden.
Fungsi kolon adalah :
a. Menyerap air selama proses pencernaan.
b. Tempat terhasilnya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.
c. Membentuk massa feses
d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh defekasi.
a. Menyerap air selama proses pencernaan.
b. Tempat terhasilnya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.
c. Membentuk massa feses
d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh defekasi.
Silahkan coment yang sopan ....