Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda
namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut
juga dengan persamaan kata atau padanan kata. Contoh:
- binatang = fauna
- bohong = dusta
- haus = dahaga
- pakaian = baju
- bertemu = berjumpa
Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama
lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata. Contoh:
- keras x lembek
- naik x turun
- kaya x miskin
- surga x neraka
- laki-laki x perempuan
- atas x bawah
Sinonim adalah kata-kata yang memiliki kesamaan arti secara
struktural atau leksikal dalam berbagai urutan kata-kata sehingga memiliki daya
tukar (substitusi).
- Sinonim mutlak: kata-kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan apa pun tanpa mengubah makna struktural dan makna leksikal dalam rangkaian kata/frasa/klausa/kalimat. Contoh:
- kosmetik = alat kecantikan (h.337)
- laris = laku, larap (h.364)
- leksikografi = perkamusan (h.371)
- kucing = meong (h. 341)
- Sinonim semirip: kata-kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan tertentu tanpa mengubah makna struktural dan leksikal dalam rangkaian kata/frasa/klausa/kalimat tersebut saja. Contoh:
- melatis = menerobos (h. 365)
- lahiriah = jasmaniah (h.352)
- Sinonim selingkung: kata-kata yang dapat saling mengganti dalam satu konteks kebahasaan tertentu saja secara struktural dan leksikal. Contoh: lemah = lemas (h.372)
Antonim adalah kata-kata yang memiliki pertalian makna bertentangan secara penuh atau secara sebagian dalam berbagai urutan kata.
- Antonim berpasangan: kata-kata yang secara makna jelas bertentangan karena didasarkan pada makna pasangannya sehingga tidak bisa dipertentangkan tanpa kehadiran makna pasangannya. Jika salah satu unsur dinegatifkan, tidak secara serta-merta memunculkan pasangannya. Contoh:
- (ber)-dosa >< suci (tidak (ber)-dosa ≠suci)
- istri >< suami (bukan istri ≠ suami)
- pembeli >< penjual (bukan pembeli ≠ penjual)
- Antonim melengkapi: kata-kata yang secara makna bertentangan, tetapi kehadiran makna salah satu kata bersifat melengkapi kehadiran makna yang lain. Contoh:
- pertanyaan >< jawaban
- mencari >< menemukan
- Antonim berjenjang: kata-kata yang secara makna mengandung pertentangan, tetapi pertentangan makna ini bersifat berjenjang/bertahap/bertingkat. Contoh:
- dingin >< hangat >< panas
- kaku >< lentur >< elastis
- mahal >< wajar >< murah
Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti
lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu
kata. Satu kata seperti kata "kepala" dapat diartikan bermacam-macam
walaupun arti utama kepala adalah bagian tubuh manusia yang ada di atas leher.
Contoh:
- Guru yang dulunya pernah menderita cacat mental itu sekarang menjadi kepala sekolah smp kroto emas. (kepala bermakna pemimpin).
- Kepala anak kecil itu besar sekali karena terkena penyakit hidrosepalus. (kepala berarti bagian tubuh manusia yang ada di atas).
- Tiap kepala harus membayar upeti sekodi tiwul kepada ki joko cempreng. (kepala berarti individu).
- Pak Sukatro membuat kepala surat untuk pengumuman di laptop eee pc yang baru dibelinya di mangga satu. (kepala berarti bagian dari surat).
Silahkan coment yang sopan ....