MENENTUKAN ΔH REAKSI DENGAN EKSPERIMEN
LAPORAN
PRAKTIKUM
OLEH:
Nama : I Nym Rangga Subali
Kelas : XI IA 6
No.Absen : 29
SMAN 1 GIANYAR
OKTOBER
2011
Menghitung ΔH Reaksi Menggunakan Cara Eksperimen
1.
Tujuan
Menghitung ΔH Reaksi Menggunakan Hasil Eksperimen
2.
Dasar
Teori
Entalpi adalah jumlah ukuran dari total energi / kalor pada suatu zat . It
includes the , which is the energy required to
create a system, and the amount of energy required to make room for it by
displacing its and establishing its volume and
pressure. Entalpi
suatu zat tidak dapat diukur besarnya , akan tetapi perubahan entalpinya (ΔH)
dapat diukur . Perubahan ini diperoleh dari selisih entalpi produk dengan
entalpi reaktan .
ΔH = Hp -
Hr
Alat yang digunakan untuk mengukur kalor yang diserap atau
dilepaskan dalam reaksi kimia disebut kalorimeter. Perubahan kalor yang terjadi
ditentukan dari perubahan suhu ketika reaksi berlangsung. Proses dalam
kalorimeter adalah proses adiabatik, artinya tidak ada energi yang lepas atau
masuk dari luar karena ∆H selalu dilakukan pada tekanan tetap, maka reaksi yang
berlangsung dalam kalorimeter tidak
boleh mempengaruhi tekanan gas dalam ruangan kalorimeter.
Jika dalam suatu reaksi terjadi
perubahan suhu (ΔT) , maka perubahan atau entalpi yang terjadi dapat dirumuskan
:
Q = m x c x ΔT
Reaksi eksoterem adalah reaksi kimia
dengan sistem melepaskan kalor, dengan kata lain suhu akhir akan lebih besar
dari pada suhu awal.
Reaksi endoterm adalah reaksi kimia
dengan sistem menyerap kalor, dengan kata lain suhu akhir reaksi akan lebih
rendah dari pada suhu awal.
3.
Hipotesis
Eksperimen
Setelah
melakukan eksperimen , kedua larutan
kimia yang telah bereaksi akan mengalami
kenaikan suhu .
4.
Rancangan
Eksperimen
Alat dan Bahan :
v 3
buah beakerglass
v 1
buah gelas ukur
v 1
buah thermometer
v 1
buah kalorimeter
v 25
mL larutan NaOH
v 50
mL larutan HCl
v 0,1
gram logam Magnesium
v Air
secukupnya
Langkah
Kerja :
Percobaan 1 ( NaOH + HCl
) :
Ø
Menyiapkan
larutan NaOH sebanyak 25 ml dengan menggunakan gelas ukur.
Ø
Memindahkan
cairan NaOH dari gelas ukur ke gelas kimia
Ø
Mengukur
suhu NaOH pada gelas kimia dengan menggunakan termometer
Ø
Lalu
menyiapkan larutan HCl sebanyak 25 ml dengan menggunakan gelas ukur
Ø
Memindahkan
cairan HCl dari gelas ukur ke gelas kimia
Ø
Mengukur
suhu HCl pada gelas kimia dengan menggunakan termometer
Ø
Memasukkan
larutan NaOH ke kalorimeter
Ø
Memasang
termometer pada kalorimeter
Ø
Memasukkan
larutan HCl ke kalorimeter
Ø
Aduk
campuran larutan NaOH dengan larutan HCl dan amati suhunya dengan menggunakan
termometer .
Percobaan 2 ( Mg + HCl )
Ø
Menyiapkan
larutan HCl sebanyak 25 ml dengan menggunakan gelas ukur
Ø
Memindahkan
cairan HCl dari gelas ukur ke gelas kimia
Ø
Mengukur
suhu HCl pada gelas kimia dengan menggunakan termometer
Ø
Lalu mengambil
1 gram Mg pada guru pembina
Ø
Memasukkan
cairan HCl tersebut ke dalam kalorimeter
Ø
Lalu memasukkan
1 gram Mg tersebut ke dalam kalorimeter
Ø
Mengaduk
campuran larutan HCl dengan 1 gram Mg tersebut dan amati suhunya dengan
menggunakan termometer
5.
Data
Hasil Pengamatan
No
|
Langkah Kerja
|
Pengamatan
|
Percobaan
1
|
||
1.
|
Mengukur volume larutan
NaOH dan HCl masing-masing sebanyak 25 mL dengan menggunakan gelas ukur
|
Volume : 25 mL
|
2.
|
Mengukur suhu awal larutan
NaOH dan HCl
|
Suhu
Awal NaOH : 29ºC
Suhu
Awal HCl : 29ºC
|
3.
|
Memasukan kedua larutan
tersebut ke dalam kalorimeter secara bertahap
|
|
4.
|
Mengukur perubahan
suhu yang terjadi saat terjadi reaksi
pada campuran larutan tersebut menggunakan termometer
|
Suhu Akhir : 32ºC
|
Percobaan 2
|
||
5.
|
Melakukan percobaan kedua
dan diawali dengan mengukur volume larutan HCl sebanyak 25 mL
|
Volume : 25 mL
|
6.
|
Mengukur suhu awal larutan
HCl
|
Suhu Awal HCl : 29ºC
|
7.
|
Memasukkan larutan HCl ke dalam kalorimeter
|
|
8.
|
Memasukkan 1cm logam magnesium ke dalam calorimeter
|
|
9.
|
Mengaduk campuran larutan
HCl dengan logam Magnesium dan mengukur
perubahan suhu yang terjadi dengan menggunakan termometer
|
Suhu Akhir : 32,5ºC
|
6.
Analisis
Data
Data
|
Analisis Data
|
|||||
Suhu larutan pada percobaan I
|
Suhu larutan pada percobaan II
|
Percobaan
1 :
Suhu akhir dari pencampuran NaOH
dan HCl adalah 32°C. Hasilnya adalah suhu dari pencampuran larutan NaOH
dengan larutan HCl meningkat dikarenakan adanya pembongkaran senyawa NaOH
+ HCl → NHCl + H2O dimana proses dari
pembakaran tersebut memerlukan sejumlah energi. Energi inilah yang menyebabkan naiknya suhu
larutan NaOH dan HCl berdasarkan dasar teori, maka reaksi yang terlalu rendah
NaOH dan HCl bersifat eksoterm .
Percobaan 2 :
Suhu akhir dari pencampuran larutan
HCl dengan Mg adalah 32,,5°C hasilnya
adalah suhu dari pencampuran larutan
HCl dengan Mg meningkat dikarenakan oleh adanya proses pembongkaran HCl dan
Mg menurut reaksi Mg + HCl → MGCl2 +
H2, dimana proses dari pembongkaran ini memerluan sejumlah energi. Energi
inilah yang menyebabkan naiknya suhu campuran Mg dengan larutan HCl.
Berdasarkan dasar teori reaksi antara Mg dengan larutan HCl bersifat
eksoterm. Dimana eksoterm adalah reaksi yang suhu campurannya naik dan energi
potensialnya dari zat-zat kimia yang bersangkutan akan turun, sehingga sistem
atau campuran larutan akan melepaskan
kalor pripanya. Selain itu terbukti juga stop dari reaksi Mg dapat melakukan
hal yang terjadi karena pada reaksi pencampuran Mg dengan larutan HCl dapat
menghasilkan H², H² inilah yang menyebabkan adanya zat pada reaksi kehidupan
larutan HCl.
|
||||
HCl
|
NaOH
|
Rata-Rata
|
Akhir
|
HCl
|
Akhir
|
|
29ºC
|
29ºC
|
29ºC
|
32ºC
|
29ºC
|
32,5 ºC
|
7.
Simpulan:
Berdasarkan percobaan yang
telah dilakukan dan dasar teori, maka dapat disimpulkan bahwa ,
Ø Reaksi dari percobaan 1 adalah NaOH + HCl →
NHCl + H²O , bersifat
eksoterm.
Ø Reaksi dari percobaan 2 adalah Mg + HCl
→ MGCl² + H² , bersifat eksoterm .
Hal ini sesuai dengan dasar teori dan hipotesa, yang
menyatakan bahwa reaksi akhir memiliki suhu lebih tinggi dari suhu awal atau
suhu lebih rendah dari suhu awal. Jika suhu lebih tinggi, maka reaksi tersebut
bersifat eksoterm, dan jika lebih rendah, maka reaksi tersebut berifat
endoterm.
8.
Jawaban
Evaluasi
Prosedur
Praktikum
1.
Suhu awal eksperimen:
·
Eksperimen
pertama
:
NaOH : 29ºC
HCl : 29ºC
·
Eksperimen
kedua
:
HCl : 29ºC
2.
Dalam
eksperimen harus menggunakan alat kalorimeter agar tidak terjadi perpindahan suhu campuran larutan dengan
suhu lingkungan, sehingga dapat mengetahui suhu larutan sebenarnya yang tidak
dipengaruhi suhu lingkungan luar.
3.
Kalorimeter tersebut tersusun dari
aluminium yang tersusun diluarnya dengan isolator jadi jika tidak ada
kalorimeter , usulan model alat
pengganti untuk eksperimen ini antara lain : kaleng minuman
aluminium untuk bagian dalamnya dan
yang diluarnya dapat digantikan dengan botol/toples plastik yang cukup tebal.
4.
Reaksi penetralan ini termasuk eksoterm
ditinjau dari arah aliran kalor, karena kalor mengalir dari larutan ke
lingkungan.
5.
Besar perubahan entalphi pada percobaan
pertama :
NaOH +
HCl NaCl + H2O ΔH = X
ΔT = T akhir – T awal
= 320C - 29ºC = 30 C
25 ml
25 ml
q = m . c. ΔT
1 M 1 M = 50 x 4,18
x 3
mol = mol = = 14, 63 J
= 0,025 = 0,025
1
mol NaOH = -
X
0,025 mol NaOH = 627 J
X = J
X = - 25080 J
X = -25,08 Kj
Jadi, didapatkan besar perubahan entalpi
pada reaksi HCl + NaOH adalah - 25,08 Kj .
Besar perubahan entalpi pada percobaan kedua :
Mg + 2
HCl MgCl2 + H2 ΔH = X ΔT = T akhir – T awal
= 32,5 0C
– 29 0C = 3,50C
0,1 gram
q = m . c. ∆T
Ar = 24 = 25 x 4,18 . 3,5
mol =
= 365, 75 J
= 0, 0042
2 mol
NaOH = - X
0, 0042 mol NaOH = 365, 75J
X = J
X = - 174166,7 J
X = - 174, 17 Kj
Jadi,
didapatkan besar perubahan entalpi pada reaksi HCl + Mg
adalah X = -174, 17 Kj .
6.
Gambar diagram tingkat energ dari reaksi
penetralan
Pengamatan 1
H
NaOH +
HCl
ΔH = - 25,08 Kj
NaCl + H2O
Pengamatan
2
H
Mg + HCl
ΔH = - 174,17 Kj
MgCl2
+ H2O
7.
NaOH + HCl →NaCl + H2O q = - 10000 kJ
gram…?
1
mol NaOH = - 25,08 Kj
NaOH = -10000
gram =
gram =
15, 94
gram
Jadi massa NaOH minimal yang harus
bereaksi adalah 15,94 gram.
8. Al + HCL
AlCl3 + H2 ( ∆H ) = x ?
q
= m.c.∆T
=
25.4,18. ( 41 - 27 ) °C
= 50.4,18.14
=
1463
54 g 25 ml
Ar = 27 1000
Mol = 2 Mol = 0,025
1 mol Al = x
0,025 mol Al = 1463
1463 = 0,025 x
- x = - 1463 : 0,025 = - 58520
x = 58520 J = 58,520 kJ
Daftar
Pustaka:
1. Muchtaridi,
Sandiri Justiana, 2009, Kimia 2, Yudistira, Jakarta Timur.
Silahkan coment yang sopan ....