Kuat Arus dalam Suatu
Rangkaian
Tujuan : Untuk Mengukur Kuat Arus Dalam Suatu
Rangkaian
Dasar Teori :
·
Listrik dinamis itu ialah suatu gejala listrik yang diakibatkan
oleh muatan listrik yang serta-merta bergerak atau mengalir dalam suatu
rangkaian listrik.
·
Arus listrik itu adalah suatu aliran muatan listrik yang dapat
bergerak atau mengalir dalam suatu benda atau alat penghantar listrik atau
panas, yang diakibatkan karena adanya suatu perbedaan potensial listrik dimana
di antara kedua ujung penghantar. Arus listrik ini mengalir dari tempat yang
rendah atau memiliki potensial listrik ke yang lebih tinggi yaitu ke tempat
yang memiliki potensial listrik lebih rendah atau kecil.
·
Kuat arus listrik adalah banyaknya suatu muatan listrik yang
dapat mengalir dalam suatu penghantar tiap satu satuan waktu. Kuat arus listrik
ini dapat dinotasikan dengan menggunakan simbol / dan memiliki satuan ampere
(A). Kuat arus listrik dirumuskan sebagai berikut.
i = Q/t
dan Q = n x
·
Badan potensial listrik yaitu banyaknya suatu energi listrik
yang harus dikeluarkan untuk memindahkan setiap satu satuan muatan listrik.
Besarnya perbedaan potensial listrik dari dua titik dalam rangkaian listrik
memengaruhi banyaknya muatan listrik yang mengalir.
·
Di dalam peralatan listrik, terdapat rangkaian listrik
yang bercabang cabang. Untuk dapat
menghitung besarnya arus listrik yang mengalir pada setiap canbang dihasilkan
oleh suatu sumber listrik, gustav Kirchhoff mengemukakan dua aturan yang dapat
digunkakan untuk menghitung besar arus listrik dalam rangkaian tersebut. hukum
I Kirchhoff yang bebunyi :
“ Jumlah arus yang masuk pada sebuah cabang sama
dengan jumlah arus yang keluar dari titik cabang tesebut “.
Secara
matematis dapat ditulis :
·
Eksperimen ini dilakukan untuk dapat mengetahui
besarnya suatu arus pada suatu rangkaian listrik.
Hipotesa :
·
Teori :
1. Jumlah arus
yang masuk pada sebuah cabang sama dengan jumlah arus dari titik cabang
tersebut.
·
Hipotesa :
1. Jumlah kuat
arus yang masuk pada titik cabang P sama dengan jumlah kuat arus yang keluar
pada titik cabang Q.
2. Jumlah kuat
arus yang keluar pada titik Q tidak dipengaruhi oleh hambatan pada rangkaian
paralel tersebut.
Alat dan Bahan :
No
|
Alat dan Bahan
|
Jumlah
|
1
|
Catu daya
|
1 buah
|
2
|
Amperemeter ( 0 – 5 ) A
|
4 buah
|
3
|
Hambatan geser
|
1 buah
|
4
|
Kabel penghubung
|
secukupnya
|
Cara Kerja :
1)
Susunlah alat
alat seperti pada gambar di bawah ini, kemudian catatlah kuat aus yang
dihasilkan amperemeter.
2) Pindahkan
amperemeter ke cabang PR1Q, yitu seri dengan R1. Catat
pula penunjukan jarum ampereter.
3) Lakukan hal yang serupa dengan lagkah 2 berturut –
turut, seri dngan R2, dan kemudian seri degan R3
Data Hasil
Pengamatan :
1)
I = 0,50 A
2)
Arah arus I
searah ke titik P
Kuat arus yang
menuju ke titik P
|
Kuat arus yang
meningglakan titik P
|
I = 0,50 A
|
I1 =
0,18 A
I2 =
0,18 A
I3 =
0,14 A
|
Jumlah = 0,50 A
|
Analisis :
Jumlah kuat
arus yang masuk pada titik cabang P sama dengan jumlah kuat arus yang keluar
pada titik cabang Q. Jumlah kuat arus yang keluar pada titik Q tidak
dipengaruhi oleh hambatan pada rangkaian paralel tersebut.
Simpulan :
Dari
percobaan diatas, dapat diketahui jumlah kuat arus yang masuk pada titik cabang
P sama dengan jumlah kuat arus yang keluar pada titik cabang Q. Dan jumlah kuat
arus yang keluar pada titik Q tidak dipengaruhi oleh hambatan pada rangkaian
paralel tersebut.
Daftar Pustaka :
Refleksi :
1.
Diketahui
: I = 5 A
I1
I1 = 2 A
I2
I1
I2 = 1 A
I3
Ditanya : hitunglah berapa
besar amperemeter I3
aka I = I1 + I2
+ I3
5 = 2 + 1 +
I3
5 = 3 + I3
I3= 5 – 3
I3=
2 A
Jawab : sesuai dengan hukum
Kirchhoff, ,
m
2.
Diketahui : I1
I4
I2
I
I3 I5
Ditanya : jika besarnya I1= I2=
I5= 2 A, dan I4 = 2 I5, hitunglah :
a. Berapa ampere besar I3 ?
b. Berapa ampere besar I ?
Jawab : dengan menggunakan
Hukum I Kirchhoff dimana
, , dan , maka :
Karena I4 + I5 = I1 + I2 + I3,
maka : 6 = 2 + 2 + I3
6 = 4 + I3
2 A = I3
Jadi, adalah 6 A
Silahkan coment yang sopan ....