25 Mei 2014

Kuat Arus Dalam Satu Rangkaian



Kuat Arus dalam Suatu Rangkaian
*      Tujuan : Untuk Mengukur Kuat Arus Dalam Suatu Rangkaian
*      Dasar Teori :
·         Listrik dinamis itu ialah suatu gejala listrik yang diakibatkan oleh muatan listrik yang serta-merta bergerak atau mengalir dalam suatu rangkaian listrik.
·         Arus listrik itu adalah suatu aliran muatan listrik yang dapat bergerak atau mengalir dalam suatu benda atau alat penghantar listrik atau panas, yang diakibatkan karena adanya suatu perbedaan potensial listrik dimana di antara kedua ujung penghantar. Arus listrik ini mengalir dari tempat yang rendah atau memiliki potensial listrik ke yang lebih tinggi yaitu ke tempat yang memiliki potensial listrik lebih rendah atau kecil.
·         Kuat arus listrik adalah banyaknya suatu muatan listrik yang dapat mengalir dalam suatu penghantar tiap satu satuan waktu. Kuat arus listrik ini dapat dinotasikan dengan menggunakan simbol / dan memiliki satuan ampere (A). Kuat arus listrik dirumuskan sebagai berikut.
i = Q/t        dan        Q = n x
·         Badan potensial listrik yaitu banyaknya suatu energi listrik yang harus dikeluarkan untuk memindahkan setiap satu satuan muatan listrik. Besarnya perbedaan potensial listrik dari dua titik dalam rangkaian listrik memengaruhi banyaknya muatan listrik yang mengalir.
·         Di dalam peralatan listrik, terdapat rangkaian listrik yang bercabang cabang. Untuk  dapat menghitung besarnya arus listrik yang mengalir pada setiap canbang dihasilkan oleh suatu sumber listrik, gustav Kirchhoff mengemukakan dua aturan yang dapat digunkakan untuk menghitung besar arus listrik dalam rangkaian tersebut. hukum I Kirchhoff yang bebunyi :
“ Jumlah arus yang masuk pada sebuah cabang sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik cabang tesebut “.
Secara matematis dapat ditulis :
·         Eksperimen ini dilakukan untuk dapat mengetahui besarnya suatu arus pada suatu rangkaian listrik.
*      Hipotesa :
·         Teori :
1.      Jumlah arus yang masuk pada sebuah cabang sama dengan jumlah arus dari titik cabang tersebut.
·         Hipotesa :
1.      Jumlah kuat arus yang masuk pada titik cabang P sama dengan jumlah kuat arus yang keluar pada titik cabang Q.
2.      Jumlah kuat arus yang keluar pada titik Q tidak dipengaruhi oleh hambatan pada rangkaian paralel tersebut.
*      Alat dan Bahan :
No
Alat dan Bahan
Jumlah
1
Catu daya
1 buah
2
Amperemeter ( 0 – 5 ) A
4 buah
3
Hambatan geser
1 buah
4
Kabel penghubung
secukupnya

*      Cara Kerja :
1)       Susunlah alat alat seperti pada gambar di bawah ini, kemudian catatlah kuat aus yang dihasilkan amperemeter.
Description: ghdrtdrg








2)      Pindahkan amperemeter ke cabang PR1Q, yitu seri dengan R1. Catat pula penunjukan jarum ampereter.
3)      Lakukan hal yang serupa dengan lagkah 2 berturut – turut, seri dngan R2, dan kemudian seri degan R3
*      Data Hasil Pengamatan :
1)      I = 0,50 A
2)      Arah arus I searah ke titik P
Kuat arus yang menuju ke titik P
Kuat arus yang meningglakan titik P
I = 0,50 A
I1 = 0,18 A
I2 = 0,18 A
I3 = 0,14 A

Jumlah = 0,50 A

*      Analisis :
Jumlah kuat arus yang masuk pada titik cabang P sama dengan jumlah kuat arus yang keluar pada titik cabang Q. Jumlah kuat arus yang keluar pada titik Q tidak dipengaruhi oleh hambatan pada rangkaian paralel tersebut.
*      Simpulan :
Dari percobaan diatas, dapat diketahui jumlah kuat arus yang masuk pada titik cabang P sama dengan jumlah kuat arus yang keluar pada titik cabang Q. Dan jumlah kuat arus yang keluar pada titik Q tidak dipengaruhi oleh hambatan pada rangkaian paralel tersebut.
*      Daftar Pustaka :
*      Refleksi :
1.      Diketahui : I = 5 A                                                      I1 
I1 = 2 A                                                    I2                                                                      I1
I2 = 1 A                                                   I3
Ditanya : hitunglah berapa besar amperemeter I3
aka I = I1 + I2 + I3
5 = 2 + 1 + I3                                                                                               
5 = 3 + I3
I3= 5 – 3
I3= 2 A

Jawab : sesuai dengan hukum Kirchhoff,  ,
m
2.      Diketahui :           I1                                                                                      I4
I2                                                                                I    
I3                                                              I5
Ditanya : jika besarnya I1= I2= I5= 2 A, dan I4 = 2 I5, hitunglah :
a.       Berapa ampere besar I3 ?
b.      Berapa ampere besar I ?
Jawab : dengan menggunakan Hukum I Kirchhoff dimana
  ,  , dan  , maka :  
Karena I4 + I5 = I1 + I2 + I3, maka :  6 = 2 + 2 + I3
6 = 4 + I3
2 A = I3
Jadi,  adalah 6 A

Silahkan coment yang sopan ....