25 Mei 2014

Isu Lokal Berdampak Pada Bencana Alam



ISU LOKAL BERDAMPAK PADA BENCANA ALAM
Description: E:\gmbar g' jLas\dsc_0004.jpg




Anggota Kelompok 6 :
Intan Cahya         (10)
Intan Dwi R.        (12)
Riswandha          (28)
M.Hakim S          (34)




SMA NEGERI 2 KOTA MOJOKERTO
Dewasa ini banyak terjadi bencana alam di Indonesia, khususnya di Mojokerto. Salah satu bencana di bulan ini adalah banjir bandang di kawasan pemandian Ubalan kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. Hal itu disebabkan kurangnya kearifan masyarakat lokal terhadap alam, sehingga berdampak timbulnya isu lokal yang tidak segera teratasi. Isu lokal yang terus berkembang namun belum teratasi, seperti draenase mengakibatkan bencana alam yang akan mengancam keselamatan jiwa.
Beberapa isu lokal di kota Mojokerto yang belum teratasi adalah draenase yang kurang, sampah, hutan kota dengan lahan minim, limbah CV. Bumi Indo.
Draenase di kota Mojokerto masih kurang mencukupi, mengingat bahwa Mojokerto adalah salah satu kota di Jawa Timur yang padat akan penduduk, sehingga sulit untuk membuat daerah resapan air. Masalah ini dapat ditanggulangi dengan kearifan masyarakat lokal, seperti membuat bio pori dan menanam tanaman di lahan miliknya untuk membantu tanah dalam menyerap air. Sehingga air tidak tergenang di permukaan tanah terlalu lama hingga menimbulkan bibit penyakit.
Produksi sampah di Kota Mojokerto cukup besar karena penduduknya yang padat, namun tidak diimbangi dengan keahlian masyarakatya dalam proses pengolahan sampah-sampah tersebut. Sehingga banyak sampah-sampah yang menggunung yang mengurangi keindahan, menyebabkan bibit pennyakit. KLH Kota Mojokerto sudah berusaha untuk membuatkan bak sampah yang terpisah antara sampah basah dan sampah kering. Selanjutnya akan dilakukan pengolahan terhadap sampah basah menjadi kompos dan sampah kering menjadi kerajinan yang mempunyai nilai jual kembali. Karena itu, kita harus mendukung adanya program pemerintah tersebut dengan membuang pisah sampah sesuai dengan tempatnya.
Hutan kota yang minim akan lahan masih kurang mampu dalam mengatasi draenase dan polusi udara di Kota Mojokerto. Karena volume kendaraan kian bertambah seiring waktu, maka udara bersih pun akan susah untuk dicari. Yang harus disadari masyarakat adalah memulai penghijauan di lahan atau pekarangan rumah masing-masing guna mengurangi polusi juga menambah keindahan dan kenyamanan si pemilik rumah. Jika tiddak ada lahan juga bisa menggunakan sistem tabulapot (tanaman buah/bunga dalam pot). Pemerintah Kota Mojokerto berusaha merawat hutan kota yang sudah ada dengan fasilitas-fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk bersantai menikmati udara yang bersih. Tinggal kita yang harus arif dalam memanfaatkan fasilitas tersebut dengan tidak merusak yang sudah ada.
CV. Bumi Indo adalah salah satu perusahaan yang memproduksi pakan ternak dengan bahan baku ikan. Limbah yang ditimbulkan prusahaan ini sangat mengganggu masyarakat di Kota Mojokerto dan sekitarnya adalah bau dari bahan baku produksi. Apa lagi ketika hujan mengguyur Kota Mojokerto, bau bahan baku produksi akan lebih menyengat hidung. Namun sampai saat ini polusi tersebut belum teratasi karena teguran dari KLH Kota Mojokerto tidak diindahkan oleh perusahaan tersebut.
Beberapa bencana alam di Kota dan Kabupaten Mojokerto yang disebabkan isu lokal yang belum teratasi adalah
MOJOKERTO, KOMPAS.com — Banjir bandang setinggi 72 cm yang terjadi pada Jumat (3/2/2012) siang, memporak-porandakan lokasi wisata pemandian Ubalan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Derasnya arus air yang meluap dari Sungai Kromong mengakibatkan pagar tembok tempat wisata roboh, dan merusak beberapa rumah warga di sekitar wilayah itu.
Description: E:\gmbar g' jLas\ubalan-pacet.jpgMakiah, warga Desa Sajen, Pacet, dan sebuah mobil pikap dilaporkan hanyut, bersama tiga ekor sapi, dan beberapa warung di lokasi wisata Ubalan. Kondisi terparah terjadi di wilayah Sajen.
Saiful, warga setempat, mengatakan, sekitar pukul 12.30 WIB tiba-tiba air meluap dari Sungai Kromong, karena hujan deras melanda Pacet di wilayah Pengunungan Welirang. Menurut dia, Makiah terbawa arus saat memasukkan kambingnya ke dalam kandang. Hingga Jumat malam, Makiah belum ditemukan.
Beberapa pengunjung tempat wisata itu segera dievakuasi ke lokasi yang aman dengan menggunakan tali.
Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran warga karena kawasan itu pernah mengalami banjir bandang pada 2004, yang menewaskan 17 pengunjung tempat wisata Padusan.
Selain Sungai Kromong, debit air Sungai Pikatan dan Sungai Brangkat juga cenderung meningkat. "Kota sedang Siaga I banjir, karena ada informasi sungai dari atas, yakni wilayah Pacet, sudah meluap," ujar Amin, warga Kota Mojokerto.

KERUSAKAN MERAJALELA - Tak hanya di wilayah Pasuruan, kerusakan lingkungan yang diakibatkan dari penambang sirtu dan pasir juga terjadi diwilayah Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Di wilayah itu dijumpai belasan penambang liar yang melakukan aktivitas penambangan seenaknya sendiri, tanpa mempedulikan akibat yang ditimbulkan dari penambangan itu. Lihatlah kerusakan yang ditimbulkan akibat penambangan itu. Foto diambil pada Jumat 28 September 2007.
Description: E:\gmbar g' jLas\penambang_ngoro_mojokerto3.jpg   Description: E:\gmbar g' jLas\penambang_ngoro_mojokerto1.jpg   
     
TANGGUL DARURAT GANTIKAN TANGGUL JEBOL DI MLIRIP
Description: E:\gmbar g' jLas\dsc_0004.jpgJumat, 02 Maret 2012
Peristiwa jebolnya tanggul Kali Brantas di Desa Mlirip, Kec Jetis, Kab Mojokerto pada 31 Januari lalu, kini direspon oleh Perum jasa Tirta (PJT) I. Adapun proses perbaikan tanggul tak dapat langsung dilakukan, namun kini diupayakan dengan membangun tanggul darurat dengan memasang 300 batang cor dan sedikitnya 1000 karung plastik berisi pasir.
“Pemasangan tanggul artifisial atau darurat itu dilakuka untuk menutup tanggul yang beberapa waktu lalu jebol saat hujan deras. Untuk menyelesaikannya dibutuhkan waktu dua pekan untuk merampungkannya,” kata Direktur Pengelolaan PJT I, Edhie Subagio saat dikonfirmasi, Jumat (3/2).
Ia pun mengimbau bagi pengguna jalan, selama proses penyelesaian pembangunan tanggul darurat itu diharapkan tidak dilalui oleh kendaraan. Ini karena, dilokasi itu akan banyak pekerja dan alat berat beroperasi membuat tanggul darurat, sehingga demi keamanan pengerajaan, agar kiranya pengguna jalan untuk menghidari lokasi dekat tanggul dan menyarankan agar mencari ruas jalan lainnya.
Selain itu, jalur propinsi yang menghubungkan Surabaya-Jombang di Jalan Raya Mlirip ditutup total baik untuk kendaraan roda empat maupun roda dua. Petugas kepolisian juga berjaga di dua lokasi yang mengarah ke tanggul jebol yakni di pertigaan Mlirip dan Jembatan Gajah Mada di sebelah utara.
Sekarang ini, kata dia, pekerja yang membangun tanggul sementara sibuk mengisi karung-karung plastik, sedang dan besar dengan pasir. Selain itu, petugas juga menyiapkan 300 batang besi untuk paku bumi, sebagai penahan tumpukan karung plastik berisi pasir yang akan dimasukkan ke tanggul yang jebol tadi. Dengan harapan agar kerusakan tanggul tidak semakin parah.
Untuk pembuatan tanggul permanen, rencananya akan dilakukan pada musim kemarau mendatang. “Perbaikan tanggul ini masih prioritas kita, karena, kerusakan tanggulnya lebih parah dibandingkan kerusakan tanggul Sungai Brantas di Keboan, Jombang,” katanya.
Seperti diketahui, jebolnya tanggul yang berada tepat didepan pabrik PT Cahaya Hidup itu terjadi akibat hujan deras yang menguyur kawasan Mojokerto. Jika hari pertama (31/1) tanggul jebol hanya 50 meter dan lebar 2 meter dari bibir jalan. Namun akibat hujan deras kemarin sore, tanggul yang jebol menjadi 52 meter dengan jarak ke bibir jalan hanya menyisahkan satu meter.
Selain faktor hujan deras yang terjadi hingga membuat arus dan debit air Kali brantas meningkat, jebolnya tanggul itu juga dikarenakan adanya penambangan pasir illegal di sungai. Untuk mencegah munculnya penambangan pasir liar di Mojokerto, pihaknya meminta agar petugas Satpol PP Kota dan Kabupaten Mojokerto lebih aktif berpatroli, merazia penambang pasir liar di Sungai Brantas masuk wilayah Mojokerto. (afr)
Description: E:\gmbar g' jLas\kali-lamong-dalam.jpgBanjir di Mojokerto Meluas
Senin, 06/12/2010 22:39 WIB
Mojokerto - Banjir yang melanda Kabupaten Mojokerto makin meluas. Banjir mulai meluas di wilayah utara Kabupaten Mojokerto. Akibatnya puluhan kelurahan di beberapa kecamatan terendam air.
Data yang dihimpun detiksurabaya.com, desa yang terendam di Kota Mojokerto adalah Desa Gatoel, Desa Meri, Desa Kuwung dan Desa Gunung Gedangan, Desa Panggreman dan Desa Ngaglik dan beberapa desa di Kecamatan Puri. Seperti Desa Kenanten, Desa Banjaragung, Desa Medali. Sementara di Kecamatan Mojoanyar yakni berada di Desa Gayaman, Desa Jabon, Desa Ngumpak dan Desa Gebang Malang.
Banjir terparah berada di Kelurahan Kuwung. Pasalnya, ketinggian air mancapai pusar orang dewasa, bahkan sejumlah pengendara motor yang nekat terseret arus air sangat deras.
Dari pantauan detiksurabaya.com, warga mulai mengungsi di tempat-tempat yang aman. "Saya tidak sempat mengemasi barang-barang, air datangnya sangat cepat," kata Arifin (32), warga Kelurahan Kuwung kepada detiksurabaya.com, Senin (6/12/2010).
Luapan air pada pukul 18.25 WIB yang semula hanya menggenangi ruas jalan dan mengalir ke Kelurahan Kuwung, kini banjir juga menggenangi Terminal Kertajaya Kota Mojokerto. Akibatnya semua aktivitas di terminal dihentikan dan akibat arus air yang deras, sebagian pagar terminal roboh.
Sementara hingga pukul 21.00 WIB banjir semakin meluap, arus lalu lintas dari arah Surabaya dialihkan ke kota untuk mengurangi kepadatan. Sempat juga terjadi adu mulut antara sopir truk gandeng bermuatan tebu dengan anggota Satlantas Polres Mojokerto. Pasalnya sopir truk enggan dialihkan karena jaraknya agak jauh dari lokasi tujuan.
(fat/fat)
Salah satu bencana alam yang terjadi di Indonesia adalah tsunami. Kata tsunami berasal dari bahasa jepang. Tsu yang berarti pelabuhan, dan nami berarti gelombang. Tsunami sering terjadi di Jepang. Sejarah Jepang mencatat setidaknya 197 tsunami telah terjadi di jepang.
Pengertian tsunami adalah serangkaian gelombang yang terjadi ketika sekumpulan air yang besar, secara cepat berpindah tempat.
Pada beberapa kesempatan, tsunami disamakan dengan gelombang pasang. Dalam tahun-tahun terakhir, persepsi ini telah dinyatakan tidak sesuai lagi, terutama dalam komunitas peneliti, karena gelombang pasang tidak ada hubungannya dengan tsunami. Persepsi ini dahulu populer karena penampakan tsunami yang menyerupai gelombang pasang yang tinggi.
Tsunami dan gelombang pasang sama-sama menghasilkan gelombang air yang bergerak ke daratan, namun dalam kejadian tsunami, gerakan gelombang jauh lebih besar dan lebih lama, sehingga memberika kesan seperti gelombang pasang yang sangat tinggi. Meskipun pengartian yang menyamakan dengan “pasang-surut” meliputi “kemiripan” atau “memiliki kesamaan karakter” dengan gelombang pasang, pengertian ini tidak lagi tepat. Tsunami tidak hanya terbatas pada pelabuhan. Karenanya para geologis dan oseanografis sangat tidak merekomendasikan untuk menggunakan istilah ini.
Hanya ada beberapa bahasa lokal yang memiliki arti yang sama dengan gelombang merusak ini. Aazhi Peralai dalam Bahasa Tamil, ië beuna atau alôn buluëk (menurut dialek) dalam Bahasa Aceh adalah contohnya. Sebagai catatan, dalam bahasa Tagalog versi Austronesia, bahasa utama di Filipina, alon berarti “gelombang”. Di Pulau Simeulue, daerah pesisir barat Sumatra, Indonesia, dalam Bahasa Defayan, smong berarti tsunami. Sementara dalam Bahasa Sigulai, emong berarti tsunami.
Penyebab Terjadinya Tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.

Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.

Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Gempa yang menyebabkan tsunami
          Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 – 30 km)
          Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
          Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun

Tsunami di Aceh
Siapa yang masih ingat dengan bencana alam yang terjadi di pulau Sumatera pada tahun 2004? ya, tsunami dahsyat yang terjadi di Samudera Hindia lima tahun yang lalu yang hampir seperempat juta orang kehilangan kehidupannya.
Para ilmuwan dunia mulai memahami apa yang menyebabkan bencana itu.Ilmuwan menilai sumber gelombang mematikan itu jelas adalah gempa bumi Sumatera-Andaman 9,2, yang merupakan salah satu yang paling kuat dari yang pernah ada.
Menurut beberapa studi terbaru, justru patahan jauh lebih kecil yang mengirim tembok air setinggi 100 kaki meluncur ke provinsi Aceh. Jika benar, penemuan itu akan menjelaskan apa yang benar-benar melahirkan bencana tahun 2004.
Gempa terjadi akibat dari patahnya rekahan sepanjang 1.600 kilometer di mana lempeng tektonik India bertabrakan di bawah lempeng Sunda. Rekahan diperkirakan telah tergelincir 20-25 meter dalam waktu hampir seketika.
Banda Aceh terletak dekat bagian dari rekahan yang tidak bergerak sama sekali, namun daerah itu yang paling parah. Bagaimana mungkin Aceh mengalami kerusakan yang sangat besar seperti itu? Para ilmuwan berpikir sekarang mereka tahu mengapa. Patahan yang lebih dekat ke pantai Sumatra yang diabaikan sebelumnya, pecah hampir pada waktu yang sama dibandingkan sepupunya yang jauh lebih besar.
Felix Waldhauser dari Columbia University dan tim peneliti menganalisis ribuan gempa susulan di wilayah tersebut sejak 2004. Epicenters dari gempa kecil berbaris dengan patahan yang tidak biasa menunjukkan hal itu dan bukan patahan utama yang telah aktif di daerah itu.
Patahan penting yang oleh tim disebut patahan splay (miring ) itu, mengiris plat Sunda jauh lebih dekat ke pantai barat Sumatra, dan dengan sudut yang lebih curam ke dasar laut daripada patahan utama. Ini berarti bahwa setiap kali patahan melebarkan, hal itu mendorong dasar laut ke atas lebih keras, menyebabkan tsunami yang lebih besar.
“Pengamatan gempa bumi di sepanjang (patahan utama) tidak cukup untuk menghasilkan tsunami yang besar,” kata Waldhauser. Ia menyajikan temuan tim pada pertemuan tahunan American Geophysical Union awal bulan ini.
Tim peneliti lain yang dipimpin oleh Satish Singh dari Institut de Physique du Globe de Paris di Prancis menunjukkan dalam model komputer, bahwa patahan miring hanya perlu bergeser 5 meter

Langkah Mengantisipasi Tsunami
Jika anda berada di pantai dan khawatir akan terjadi tsunami, di bawah ini merupakan beberapa peringatan dan tips jika terjadi tsunami.
·         Jika anda berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut dekat pantai surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
·         Jika anda sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita daripantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut.
·         Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
·         Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.
indonesiabreakingnewsonline.blogspot.com, id.wikipedia.org

1 komentar:

postingan yang sangat bagus, sangat bermanfaat tentunya, ditunggu postingan berikutnya
salam kenal dari; Jual Benih Sayuran

Silahkan coment yang sopan ....