25 Mei 2014

Koloid


KOLOID
Koloid (sistem koloid ) adalah campuran heterogen antara solut dengan pelarut, di mana solut tetap berada (tersebar) pada pelarut. 
Macam Koloid Berdasarkan Interaksinya dengan Pelarut ( Air ) 
1.      Koloid Hidrofil ; koloid hidrofil yaitu koloid yang dapat campur dengan air , dapat diencerkan dan lebih stabil .
2.      Koloid Hidrofob ; koloid hidrofob, yaitu tidak campur dengan air, sehingga tidak dapat diencerkan dan kurang  stabil.

Oleh karena itu pembentukan koloid ada dua macam :

1.      Cara Dispersi;
Cara dispersi yaitu dengan cara memperkecil ukran partikel solut ( misalnya digerus / digiling. Pada cara ini hanya terjadi perubahan fisik ( sifat fisik )
     .
2.      Cara Kondensasi
Cara kondensasi, yaitu memperbesar ukuran partikel ( dari bentuk larutan sejati menjadi bentuk koloid ) . Pada cara ini terjadi perubahan kimia

Penetralan koloid ada 4, yaitu
1.       Menggunakan prinsip elektroforesis  
2.      Penambahan koloid lain dengan muatan berlawanan
3.      Penambahan elektrolit
4.       Pendidihan
Pemurnian Koloid
Ialah proses penghilangan ion-ion pada permukaan partikel koloid, dengan cara :
1) dialiri pelarut 
2) diserap ( dialisis ) ( pada proses “ cuci darah “ pada pederita gagal ginjal; yaitu penghilangan ion-ion
    amonia ( NH4+ )  dari permukaan betir-butir darah oleh zat penyerap )

JENIS KOLOID
Karena baik solut maupun pelarut mempunyai tiga macam fase; yaitu gas, cair dan padat maka terdapat 8 macam sistem koloid (sebab campuran gas debfab gas akan membentuk sistem homogen ) seperti pada tabel berikut

Fasa Terdispersi
Fasa Pendispersi
Penyebutan
Nama
Contoh
Gas
Gas
Cair
Cair
Cair
Padat
Padat
padat
Cair
Padat
Gas
Cair
Padat
Gas
Cair
Padat
Gas dalam cair
Gas dalam padat
Cair dalam gas
Cair dalam cair
Cair dalm padat
Padat dalam gas
Padat dalam cair
Padat dlm padat
   
Buih
Busa padat
Aerosol cair
Emulsi
Emulsi padat
Aerosol pdt
Sol
Sol padat       
Busa sabun
Karet busa
Kabut
Susu
Mentega
Asap
Lart kanji
Camp logam
( peru     nggu )

Tapi system koloid yang paling terpenting adalah sol-gel dan emulsi

1. Sol – Gel

    Gel ialah koloid hidrofil yang kental dan jika ditambah pelarut ( air ) berubah menjadil koloid yang
    encer, disebut sol . Sebaliknya bentok sol dapat diubah menjadi gel jika pelarutnya ( air ) dikurang dengan cara penguapan dengan pemanasan .

2. Emulsi


SIFAT KOLOID
1.      Efek Tyndall
2.      Gerak Brown
3.      Kestabilan Koloid



REAKSI
Reaksi-reaksi kimia untuk menghasilkan koloid antara lain,
1.        Reaksi dekomposisi rangkap
Misalnya:
- Sol As2S3 dibuat dengan gaya mengalirkan H2S dengan perlahan-lahan melalui larutan As2O3 dingin sampai terbentuk sol As2S3 yang berwarna kuning terang;
As2O3 (aq) + 3H2S(g) à As2O3 (koloid) + 3H2O(l)
(Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2-
Sol AgCl dibuat dengan mencampurkan larutan AgNO3 encer dan larutan HCl encer ;
AgNO3 (ag) + HCl(aq) à AgCl (koloid) + HNO3 (aq)

2.      Pemanasan nitrat
Jika dipanaskan, kebanyakan nitrat cenderung mengalami dekomposisi membentuk oksida logam, nitrogen dioksida berupa asap coklat, dan oksigen.
Sebagai contoh, nitrat Golongan 2 yang sederhana seperti magnesium nitrat mengalami dekomposisi dengan reaksi sebagai berikut :
Pada Golongan 1, ithium nitrat mengalami proses dekomposisi yang sama - menghasilkan lithium oksida, nitrogen dioksida dan oksigen.
Akan tetapi, nitrat dari unsur selain lithium dalam Golongan 1 tidak terdekomposisi sempurna (minimal tidak terdekomposisi pada suhu Bunsen) - menghasilkan logam nitrit dan oksigen, tapi tidak menghasilkan nitrogen oksida.
Semua nitrat dari natrium sampai cesium terdekomposisi menurut reaksi di atas, satu-satunya yang membedakan adalah panas yang harus dialami agar reaksi bisa terjadi. Semakin ke bawah golongan, dekomposisi akan semakin sulit, dan dibutuhkan suhu yang lebih tinggi.

3.      Pemanasan karbonat
4.      Kondensasi
5.      Reaksi Redoks
6. Reaksi Hidrolisis
7.Reaksi Substitusi/Agregasi Ionik
8. Reaksi Penggaraman
9.      Dispersi

APLIKASI dalam KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar.
          Berikut ini adalah tabel aplikasi koloid: 
Jenis industry
Contoh aplikasi
Industri makanan
Keju, mentega, susu, saus salad
Industri kosmetika dan perawatan tubuh
Krim, pasta gigi, sabun
Berikut ini adalah penjelasan mengenai aplikasi koloid:
1.                   Pemutihan Gula
Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih.


5.                   Pektin
Pektin adalah teoung yang diperoleh dari buah papaya muda, apel, dan kulit jeruk. Jika pektin didispersikan di dalam air, terbentuk sol yang kemudian memadat sehingga membentuk gel. Pektin biasa digunakan untuk membuat selai.

13.               Proses Menghilangkan Bau Badan
Pada produk roll on deodorant, digunakan adsorben (zat yang mengadsorpsi) berupa Al-strearat. Jika deodorant digosokkan pada anggota badan, Al-strearat mengadsorpsi keringat yang menyebabkan bau badan

17.               Pembuatan Lateks
Lateks terbuat dari getah karet, salah satu system koloid. Pada pembuatan lateks, getah karet digumpalkan dengan penambahan asam asetat atau asam format.


Silahkan coment yang sopan ....