16 Jul 2011

Kuat Arus dalam Suatu Rangkaian

Laporan eksperimen

Kuat Arus dalam Suatu Rangkaian

* Tujuan : Untuk Mengukur Kuat Arus Dalam Suatu Rangkaian

* Dasar Teori :

· Listrik dinamis itu ialah suatu gejala listrik yang diakibatkan oleh muatan listrik yang serta-merta bergerak atau mengalir dalam suatu rangkaian listrik.

· Arus listrik itu adalah suatu aliran muatan listrik yang dapat bergerak atau mengalir dalam suatu benda atau alat penghantar listrik atau panas, yang diakibatkan karena adanya suatu perbedaan potensial listrik dimana di antara kedua ujung penghantar. Arus listrik ini mengalir dari tempat yang rendah atau memiliki potensial listrik ke yang lebih tinggi yaitu ke tempat yang memiliki potensial listrik lebih rendah atau kecil.

· Kuat arus listrik adalah banyaknya suatu muatan listrik yang dapat mengalir dalam suatu penghantar tiap satu satuan waktu. Kuat arus listrik ini dapat dinotasikan dengan menggunakan simbol I dan memiliki satuan ampere (A). Kuat arus listrik dirumuskan sebagai berikut:

I = Q/t

· Beda potensial listrik yaitu banyaknya suatu energi listrik yang harus dikeluarkan untuk memindahkan setiap satu satuan muatan listrik. Besarnya perbedaan potensial listrik dari dua titik dalam rangkaian listrik memengaruhi banyaknya muatan listrik yang mengalir.

· Di dalam peralatan listrik, terdapat rangkaian listrik yang bercabang cabang. Untuk dapat menghitung besarnya arus listrik yang mengalir pada setiap cabang dihasilkan oleh suatu sumber listrik, Gustav Kirchhoff mengemukakan dua aturan yang dapat digunakan untuk menghitung besar arus listrik dalam rangkaian tersebut. Hukum I Kirchhoff yang berbunyi :

“ Jumlah arus yang masuk pada sebuah cabang sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik cabang tesebut “.

Secara matematis dapat ditulis :


· Eksperimen ini dilakukan untuk dapat mengetahui besarnya suatu arus pada suatu rangkaian listrik yang digunakan dalam kehidupan sehari hari .

* Hipotesa :

· Teori :

1. Jumlah arus yang masuk pada sebuah cabang sama dengan jumlah arus yang meninggalkan titik cabang tersebut.

· Hipotesa :

1. Jumlah kuat arus yang masuk pada titik cabang P sama dengan jumlah kuat arus yang keluar pada titik cabang Q.

2. Jumlah kuat arus yang keluar pada titik Q tidak dipengaruhi oleh hambatan pada rangkaian paralel tersebut.

* Alat dan Bahan :

No

Alat dan Bahan

Jumlah

1

Catu daya

1 buah

2

Amperemeter ( 0 – 5 ) A

4 buah

3

Hambatan geser

1 buah

4

Kabel penghubung

secukupnya

* Cara Kerja :

1) Susunlah alat alat seperti pada gambar di bawah ini, kemudian catatlah kuat aus yang dihasilkan amperemeter.


2) Pindahkan amperemeter ke cabang PR1Q, yaitu seri dengan R1. Catat pula penunjukkan jarum ampereter.

3) Lakukan hal yang serupa dengan lagkah 2 berturut – turut, seri dengan R2, dan kemudian seri dengan R3.

* Data Hasil Pengamatan :

1) I = 0,50 A.

Arah arus I menuju ke titik P.

2) I2 = 0,18 A

Arah arus I2 meninggalkan titik P

3) I3 = 0,14 A

Arah arus I3 meninggalkan titik P

Kuat arus yang menuju ke titik P

Kuat arus yang meninggalkan titik P

I = 0,50 A

I1 = 0,18 A

I2 = 0,18 A

I3 = 0,14 A


Jumlah = 0,50 A

* Analisis :

Jumlah kuat arus yang masuk pada titik cabang P sama dengan jumlah kuat arus yang keluar pada titik cabang Q. Jumlah kuat arus yang keluar pada titik Q tidak dipengaruhi oleh hambatan pada rangkaian paralel tersebut.

* Simpulan :

Dari percobaan diatas, dapat diketahui jumlah kuat arus yang masuk pada titik cabang P sama dengan jumlah kuat arus yang keluar pada titik cabang Q. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bagaimanapun bentuk rangkaian yang terdapat diantara titik P dengan titik Q akan tetap berlaku rumus . Dan jumlah kuat arus yang keluar pada titik Q tidak dipengaruhi oleh hambatan pada rangkaian paralel tersebut.

* Daftar Pustaka :

www.yahoo.com/fisika

www.google.com/fisika

www.wikipedia.com//kuatarus

* Refleksi :

1. Diketahui : I = 5 A I1

I1 = 2 A I2 I1

I2 = 1 A I3

Ditanya : hitunglah berapa besar amperemeter I3

Jawab : sesuai dengan hukum Kirchhoff, ,

maka : I = I1 + I2 + I3

5 = 2 + 1 + I3

5 = 3 + I3

I3= 5 – 3

I3= 2 A

2. Diketahui : I1 I4

I2 I

I3 I5

Ditanya : jika besarnya I1= I2= I5= 2 A, dan I4 = 2 I5, hitunglah :

a. Berapa ampere besar I3 ?

b. Berapa ampere besar I ?

Jawab : dengan menggunakan Hukum I Kirchhoff dimana

, , dan , maka :

Karena I4 + I5 = I1 + I2 + I3, maka : 6 = 2 + 2 + I3

6 = 4 + I3

I3 = 2 A

Jadi, adalah 6 A.

Silahkan coment yang sopan ....